Donderdag 16 Mei 2013

keperawatan maternitas



Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keper

1.    Pengertian Keperawatan Maternitas
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi sampai dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)
awatan. (CHS/KIKI, 1993)

2.    fungsi  Perawat Maternitas
fungsi perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a.       Pelaksana
b.       Pendidik
c.       Konselor
d.       Role model bagi para ibu
e.       Role model bagi teman sejawat
f.        Perumus masalah
g.       Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
a.       Member pelayanan
b.       Advocate
c.       Pendidik
d.       Change Agent
e.       Political Activist
f.        Peneliti



3.    Pendekatan Pelayanan Keperawatan Maternitas
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
a.       Holistik
b.       Penghargaan terhadap pasien
c.       Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
d.       Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
e.       Proses keperawatan
f.        Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
g.       Caring: Siap dengan klien; Menghargai system nilai; Memenuhi kebutuhan dasar klien; Penyuluhan/konseling kesehatan.
4.    Model Konsep Keperawatan Maternitas
v  Tradisional Care
Keperawatan maternitas yang dilakukan secara tradisional. Pada penggunaan konsep ini, proses kelahiran ditangani oleh tenaga yang tidak terlatih.
Ciri-ciri dari TC adalah,
a.       Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
b.       Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
c.       Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
d.       Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
e.       Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
f.        Kontak orang tua & anak kurang.
g.       Pemberian susu bayi dibatasi.
h.      Waktu berkunjung dibatasi.
i.         Rooming-in dibatasi.
j.         Tidak ada Follow-up ke rumah.
k.       Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.
Contoh dari TC adalah pemisahan ruang rawat ibu dan bayi. Bayi mempunyai ruangan khusus yang didalamnya terdapat bayi dari seluruh ibu yang telah melewati proses persalinan. Ibu dan bayi hanya dipertemukan saat waktu pemberian ASI pada bayi tersebut tiba.
Penggunaan metode ini mengakibatkan kontak batiniah antara ibu dan anak tidak terlalu kuat.
v  FCMC (Family Centered Maternity Care)
Proses keperawatan maternitas yang ditangani oleh tenaga terlatih dan mampu melaksanakan proses keperawatan maternitas mulai dari proses kehamilan calon ibu sampai perawatan bayi dan masa nifas ibu pasca melahirkan.
a.       Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
b.       Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c.       Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d.       Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
e.       Menetapkan peraturan yang flexibel.
f.        Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
g.       Mengadakan kontak dini bayi dan orang tua.
h.      Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
i.         Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
j.         Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
k.       Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.
Contoh dari konsep FCMC adalah tindakan Kurtase dan metode kanguru.
Tindakan kurtase adalah tindakan yang dilakukan pada klien abortus yang dikarenakan keabnormalan dari janin klien tersebut yang dapat membahayakan jiwa klien. Pada masa TC, abortus hanya dilakukan oleh tenaga tidak terlatih, sehingga proses abortus hanya sebatas mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan tanpa adanya usaha untuk membersihkan seluruh sisa dari janin yang telah dikeluarkan. Proses kurtase ini baru digunakan dalam konsep FCMC karena konsep kurtase ini membutuhkan tenaga ahli dan profesional serta harus didukung oleh peralatan yang memadai.(Penjelasan Kurtase terlampir)
Sedangkan metode kanguru adalah metode yang diterapkan pada bayi prematur. Metode kanguru ini merupakan pengganti metode inkubator. Di beberapa negara maju di dunia, lebih memilih menggunakan metode kanguru dibandingkan dengan metode inkubator. Karena dengan metode kanguru, kontak batin antara ibu-anak akan lebih terbentuk dibandingkan dengan menggunakan inkubator yang membuat ibu dan bayinya terpisah.(Penjelasan Metode Kanguru Terlampir)
v  Model Konsep “Self Care Orem” :
a.       Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
b.       Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
c.       Melihat dari kemampuan.
d.       Berdasarkan kondisi.
v  Model Konsep “Adaptasi” :
a.       Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
b.       Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
c.       Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik, psikologis, dan social.
v  Model Konsep “I King” :
a.       Personal.
b.       Interpersonal.
c.       Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).

B.    Perspektif Keperawatan Maternitas
1.    Tujuan Keperawatan Maternitas
Tujuan keperawatan maternitas adalah:
a.       Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi kehamilan.
b.       Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
c.       Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah pengalaman positif & menyenamgkan.
d.       Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
e.       Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
f.        Memahami keadaan social & ekonomiibu








Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking